Tokoh Ciamis Ini Ingatkan 6 Syarat Mencari Ilmu Menurut Imam Syafi’i

Dr. Dadang Gani (Tokoh di Ciamis) saat memberikan sambutan di acara test ujian ke Mesir, Foto: Firdaus/jabaredu.com
Dr. Dadang Gani (Tokoh di Ciamis) saat memberikan sambutan di acara test ujian ke Mesir, Foto: Firdaus/jabaredu.com

Ciamis – Ujian Tahdid Mustawa gelombang ke-3 sukses diselenggarakan di Gedung Pramuka Ciamis, setelah sebelumnya digelar di Pesantren Al-Hasan. Sebanyak 29 peserta mengikuti ujian yang berlangsung sejak pagi hari, dimulai dengan sesi pembukaan, dilanjutkan dengan ujian tulis dan ujian lisan hingga malam hari. Para peserta tampak antusias dan semangat, kini tinggal menanti hasil yang akan diumumkan dua minggu mendatang.

Dr. Dadang Gani, seorang dosen dan akademisi asal Ciamis, turut hadir dalam pembukaan kegiatan ini. Tidak sekadar hadir, beliau juga memberikan sambutan yang sarat makna, serta menyampaikan petuah-petuah penting kepada para peserta. Dalam sambutannya, Dr. Dadang mengingatkan kembali tentang enam syarat dalam mencari ilmu menurut Imam Syafi’i, yang tercantum dalam kitab Ta’līm al-Muta’allim.

“Anak-anak semua, jika sebelumnya saya membahas tentang hukum law of attraction dan snowball effect, maka hari ini saya ingin memotivasi kalian dengan kata-kata dari Imam Syafi’i,” ujarnya.

Kemudian beliau membacakan syair Imam Syafi’i:

لَا تَنَالُ الْعِلْمَ إِلَّا بِسِتَّةٍ ۞ سَأُنْبِيكَ عَنْ مَجْمُوعِهَا بِبَيَانٍ
ذَكَاءٍ وَحِرْصٍ وَاصْطِبَارٍ وَبُلْغَةٍ ۞ وَإِرْشَادُ أُسْتَاذٍ وَطُولُ زَمَانٍ

“Kalian tidak akan memperoleh ilmu kecuali dengan enam hal. Pertama adalah dzakā’ (cerdas). Pak Dadang yakin kalian semua yang hadir di sini sudah cerdas, karena telah berhasil sampai ke tahap ujian tahdid mustawa.”

“Kedua, ḥirṣ (semangat atau rakus terhadap ilmu). Maksudnya, kita harus haus ilmu dan bersungguh-sungguh dalam belajar. Hari ini kalian sudah menunjukkan semangat itu, belajar siang dan malam dalam masa karantina bersama ustadz dan ustadzah. Ingat, siapa yang menginginkan dunia, harus dengan ilmu. Siapa yang menginginkan akhirat, juga dengan ilmu.”

“Ketiga, ṣabr (sabar), maksudnya bersungguh-sungguh dan tidak mudah menyerah. Tidak ada yang terlahir langsung berilmu. Semuanya melalui proses. Dari SD/MI, lanjut ke pesantren 6 tahun, dan sekarang kalian bersiap melanjutkan ke Al-Azhar. Semua butuh kesabaran.”

“Keempat, bulghah (biaya atau harta). Menuntut ilmu memang memerlukan pengorbanan, termasuk pengorbanan materi. Maka penting untuk memahami bahwa ilmu itu mahal dan layak diperjuangkan.”

“Kelima, irsyād ustādz (bimbingan guru). Hormatilah para ustadz, dengarkan arahan dan petuah mereka. Karena ilmu yang berkah diperoleh melalui adab kepada guru.”

“Dan terakhir, ṭūlu al-zamān (waktu yang panjang). Jangan berharap bisa memperoleh ilmu secara instan. Proses belajar memerlukan waktu yang panjang. Hadapi setiap kesulitan dengan tekun dan sabar.”

Mengakhiri sambutannya, Dr. Dadang memberi semangat kepada seluruh peserta:

“Itu yang Pak Dadang sampaikan. Semangat semuanya! Mudah-mudahan kalian semua lulus ujian tahdid mustawa ini dan nantinya belajar dengan sungguh-sungguh di Al-Azhar.”

Dr. Dadang dikenal sebagai motivator yang aktif membina para calon mahasiswa yang hendak melanjutkan studi ke Timur Tengah. Jika sebelumnya beliau menyampaikan materi tentang snowball effect, kali ini beliau menegaskan pentingnya enam syarat mencari ilmu dalam perspektif klasik ulama. Pengetahuannya yang luas dan gaya penyampaiannya yang inspiratif memberikan semangat baru bagi para peserta dalam menempuh jalan panjang menuju Al-Azhar.

Bagikan artikel:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait