Mengenal Al-Azhar Mesir Lebih Dekat, Kampus Peradaban Islam Dunia

Photo by AXP Photography: https://www.pexels.com/photo/al-azhar-mosque-in-cairo-18991579/
Photo by AXP Photography: https://www.pexels.com/photo/al-azhar-mosque-in-cairo-18991579/

Ciamis – Siapa sih yang tak kenal dengan Al-Azhar Mesir, Universitas Al-Azhar Mesir selalu menjadi magnet kuat para pelajar Indonesia yang hendak menuntut ilmu ke negeri peradaban islam tersebut. Orang-orang Indonesia percaya, bahwa kampus Al-Azhar bukan hanya memberikan gelar akademik, tapi juga memberikan pengalaman belajar, ilmu  dari para masayikh serta tempat – tempat bersejarah bagi umat muslim. Al-Azhar tak pernah sepi. Meski masih menggunakan sistem yang kuno dan digitalisasi yang belum terlalu maju, Al-Azhar tetap banyak diminati masyarakat baik Mesir itu sendiri atau wafidin (Orang-orang Non Mesir) terkhususnya dari Indonesia.

Mengenal Universitas Al-Azhar Mesir

Universitas Al-Azhar, yang berlokasi di Kairo, Mesir, merupakan salah satu institusi pendidikan negeri tertua dan paling berpengaruh dalam studi Islam Sunni dan sastra Arab. Dikenal sebagai universitas pemberi gelar tertua kedua di dunia, Al-Azhar memiliki keterkaitan erat dengan Masjid Al-Azhar yang berada di kawasan Kairo Kuno.

Awalnya, Al-Azhar didirikan oleh Dinasti Fatimiyah, penguasa yang menganut mazhab Syiah Ismailiyah. Nama “Al-Azhar” diambil dari nama Sayyidah Fatimah az-Zahra, putri Nabi Muhammad. Masjid Al-Azhar dibangun sekitar tahun 940 Masehi, dan proses pengajaran dimulai pada bulan Ramadan tahun 975, ketika Abul Hasan Ali bin Al-Nu’man, Ketua Mahkamah Agung saat itu, mulai mengajarkan buku “Al-Ikhtisar” yang membahas yurisprudensi Syiah. Kemudian, pada tahun 988, sebuah madrasah yang terhubung dengan masjid tersebut didirikan sebagai pusat pendidikan agama.

Seiring berjalannya waktu, Al-Azhar mengalami transformasi menjadi pusat pendidikan Islam Sunni pada akhir abad pertengahan dan terus berperan aktif hingga kini. Saat ini, Al-Azhar memiliki misi utama dalam menyebarkan ajaran agama dan budaya Islam. Para ulama dari institusi ini kerap mengeluarkan fatwa untuk menjawab berbagai pertanyaan yang datang dari umat Islam Sunni di seluruh dunia mengenai etika dan kehidupan bermasyarakat. Selain itu, Al-Azhar juga berperan dalam melatih para pendakwah yang ditunjuk oleh pemerintah Mesir.

Alumni Al-Azhar Mesir di Indonesia

Sebagai negara dengan mayoritas umat islam, Indonesia selalu menyumbang ribuan mahasiswa setiap tahunnya. Hal ini menjadi gambaran betapa masyarakat Indonesia begitu peduli dan masih memperhatikan ilmu-ilmu agama sehingga melanjutkan pendidikannya ke Al-Azhar Mesir. Setiap tahun juga banyak sarjana – sarjana dari Universitas Al-Azhar yang pulang ke Indonesia atau melanjutkan pendidikannya kembali di Al-Azhar. Sudah tak terhitung lagi jumlahnya, mereka semua tersebar di seluruh Indonesia bahkan dunia untuk menyebarkan nilai-nilai keislaman kepada masyarakat.

Lulusan – lulusan Al-Azhar tentu sangat banyak, ada yang dikenal masyarakat luas ada juga yang tidak. Alumni – alumni Al-Azhar yang mahsyur di Indoesia diantaranya, Ustadz Abdul Shomad ( Penceramah & Dai Nasional), Prof.Dr. Quraish Shihab (Ahli Tafsir dan Ulama Indonesia), Tuan Guru Bajang (Mantan Gubernur NTB, Ketua OIAA Indonesia), Prof. Amany Lubis (Mantan Rektor UIN Jakarta), Ust Hannan Attaki (Pendakwah Anak Muda) dan masih banyak lainnya.

Hingga saat ini, Al-Azhar masih eksis dan mendunia. Nilai-nilai keislaman yang diajarkan melekat di masyarakat hingga menarik berbagai generasi yang menarik minat menuntut ilmu di kampus tersebut.

Bagikan artikel:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait