Menjejak Mimpi di Negeri Dua Benua: Kisah Muhammad Rikza Diterima Kuliah di Turki

Ciamis – Muhammad Rikza Rifly, atau yang akrab disapa Arik, adalah pemuda kelahiran Denpasar, 20 September 2006 yang tengah menapaki perjalanan panjang mewujudkan cita-citanya. Lulusan SMK Negeri 1 Gambut, Arik saat ini tengah mempersiapkan diri untuk melanjutkan studi ke luar negeri. Arik diterima di Erciyes University, Turki, dengan memilih jurusan Electrical Engineering sebagai bidang yang ingin ia dalami lebih lanjut.

Dalam perjalanannya, Arik tak menyangka bisa diterima di kampus tersebut. Ini adalah mimpinya yang jadi kenyataan. Tak banyak kesempatan bagi siapapun untuk merasakan bangku perkuliahan, apalagi di luar negeri. Kesempatan kuliah ini akan menjadi moment penting dan berharga bagi dirinya, yang akan ia manfaatkan kesempatan ini.

Motivasi dan Harapan
Bagi Arik, belajar ke luar negeri bukan hanya soal meraih gelar. Ada motivasi yang lebih dalam: keinginan untuk mempelajari hal-hal baru, mulai dari budaya, bahasa, hingga dinamika lingkungan sosial yang berbeda dari Indonesia. Turki sebagai negara yang berada di pertemuan dua benua, Asia dan Eropa, menawarkan pengalaman yang unik dan menantang
Saat ditanya mengenai harapannya setelah berada di Turki, Arik menjawab dengan penuh kesadaran dan kedewasaan: “Bisa beradaptasi dengan mudah di lingkungan baru.” Baginya, kemampuan beradaptasi bukan hanya menjadi kunci keberhasilan di negeri orang, tapi juga bagian dari proses pendewasaan diri
Sosok Inspiratif
Dalam perjalanan hidupnya, Arik memiliki dua sosok inspiratif yang sangat memengaruhi cara pandangnya terhadap kehidupan: ayah dan ibu. Sang ayah adalah gambaran nyata kerja keras, sementara sang ibu menunjukkan makna sejati dari kesabaran. Kedua nilai ini—kerja keras dan kesabaran—menjadi fondasi utama dalam membentuk karakter Arik hingga hari ini.

Ketika telah resmi menjadi mahasiswa di Turki nanti, Arik berkomitmen untuk menjadikan kuliah sebagai fokus utama. Namun, ia juga tidak menutup diri untuk belajar hal-hal lain di luar akademik, sebagai bagian dari pengembangan diri secara menyeluruh. Setelah lulus nanti, ia berharap bisa berkarir sesuai jurusan yang ia pilih, yakni di bidang teknik elektro, karena itulah jalur yang ia minati dan telah ia persiapkan sejak sekolah menengah.

Meski belum memiliki prestasi akademik yang menonjol, Arik memiliki hobi fotografi, yang kini menjadi salah satu cara baginya untuk mengekspresikan kreativitas dan melihat dunia dari berbagai sudut pandang. Ia terus belajar dan mengasah kemampuan ini, sembari berharap suatu saat nanti bisa menggabungkan passion tersebut dengan bidang teknik yang ia geluti.

Dengan tekad yang kuat, semangat belajar yang tinggi, dan nilai-nilai hidup yang ditanamkan oleh kedua orang tuanya, Arik melangkah maju membawa harapan, bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk keluarga dan lingkungan sekitarnya. Perjalanan ke Turki mungkin masih panjang, namun semangatnya sudah sampai di sana lebih dulu—siap untuk menjemput masa depan.

Bagikan artikel:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait